-->

8 Cara Merawat Radiator Mobil Yang Benar Agar Tidak Overheat

Tidak hanya mesin saja yang perlu dirawat, ada juga komponen mobil lainnya yang perlu mendapat perawatan khusus agar performa kendaraan selalu optimal. Komponen yang dimaksud adalah radiator, dimana radiator merupakan salah satu bagian kendaraan yang berfungsi menjaga suhu kerja mesin agar tetap stabil.

Sistem pendingin kendaraan didukung oleh tiga komponen utama, seperti minyak pelumas, cairan pendingin dan udara. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan termasuk elemen yang menentukan performa mesin. Sebab itu, jika terjadi kerusakan pada radiator, tidak menuntut kemungkinan mesin mobil akan mengalami overheat dan jika dipaksa mesin akan rusak.

Selain itu, radiator juga berfungsi sebagai tempat cairan didinginkan dan sekaligus sebagai penampung utama. Oleh sebab itu, pemilik mobil harus menjaga kebersihan radiator, baik dalam maupun luar komponen . Sebenarnya merawat radiator lebih mudah dibandingkan mesin, hal ini dilihat dari perangkat yang digunakan pada radiator.

8 Cara Merawat Radiator Mobil Yang Benar Agar Tidak Overheat

Cara Merawat Radiator Mobil

Ada beberapa tips atau cara merawat radiator supaya awet dan sekaligus mengoptimalkan kinerja radiator dalam menjaga suhu kerja mesin agar tetap stabil. Apa saja itu? Berikut penjelasannya di bawah ini.

1. Kuras Tangki Radiator Secara Rutin


Langkah pertama perawatan radiator mobil adalah dengan menguras tangki radiator. Hal ini untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya korosi pada komponen radiator yang terbuat dari bahan logam. Selain itu, cara ini juga untuk membersihkan kotoran yang menumpuk di tangki radiator.

Menguras tangki radiator dapat dilakukan minimal dua kali dalam sebulan. Manfaat menguras tangki radiator secara rutin adalah dapat membuat suhu mesin kendaraan terjaga dengan baik dan meminimalisir terjadinya overheat.

2. Bersihkan Kisi-Kisi Radiator Secara Berkala

Kisi-kisi radiator juga penting untuk dibersihkan dari kotoran yang menempel, seperti debu, lumpur atau daun yang menyangkut di radiator. Jika kotoran pada kisi-kisi radiator tidak dibersihkan, maka dapat menyebabkan terjadinya karat dan kerak dari luar. Tak hanya itu saja, proses pendinginan akan berjalan tidak maksimal.

Untuk itu, Anda cukup membersihkan kisi-kisi radiator dengan menyemprotkan air bertekanan sedang melalui celah pada gril mobil saat mencuci kendaraan dan pastikan tidak ada lagi kotoran yang menempel.

3. Hindari Penggunaan Air Keran

Setiap produsen mobil, tidak menganjurkan pemilik mobil untuk menggunakan air keran pada radiator. Perlu diketahui bahwa air keran mengandung zat besi yang cukup tinggi, sehingga dapat memicu terjadinya korosi pada komponen sistem pendingin terutama yang terbuat dari logam.

Sebenarnya, air radiator memiliki dua fungsi utama yaitu untuk pendingin mesin dan mencegah korosi pada saluran air radiator. Untuk itu, gunakan air radiator khusus supaya sistem pendingin mobil dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan mulai saat ini hindari pemakaian air keran.

4. Gunakan Radiator Coolant Kualitas Terbaik

Tips untuk merawat radiator kendaraan selanjutnya adalah dengan menggunakan radiator coolant kualitas terbaik. Cairan pendinggin radiator tidak dianjurkan diganti air keran, karena radiator coolant memiliki kelebihan yang tidak ada pada air keran.

Radiator coolant mampu menjaga temperatur mesin mobil dengan baik. Selain itu juga berfungsi mengangkat kotoran dan karat yang menumpuk di tangki radiator. Disarankan menggunakan radiator coolant yang cocok dengan spesifikasi mobil Anda.

5. Perhatikan Volume Air Pada Radiator

Memeriksa volume air radiator termasuk salah satu cara merawat radiator yang wajib Anda periksa secara berkala. Pasalnya, sistem pendingin yang kekurangan radiator coolant dapat membuat temperatur mesin meningkat drastis dan dapat berujung overheat.

Baca Juga :


Sebab itu, Anda harus mengetahui batas aman volume air pendingin pada radiator agar selalu sesuai standar yang direkomendasikan. Nah, bagi Anda yang menggunakan kendaraan mobil dengan jarak tempuh yang cukup jauh, sebaiknya selalu memeriksa volume air radiator. Jangan sampai mobil Anda mogok di tengah perjalanan karena mesin mengalami overheat.

6. Jangan Lupa Tutup Radiator Dengan Benar

Setelah memeriksa volume air radiator, pastikan radiator sudah tertutup dengan rapat dan benar. Tujuannya adalah untuk menghindari kebocoran cairan radiator coolant saat menahan temperatur mesin yang panas. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengecekan pada saluran air radiator dan reservoir. Apabila terjadi kebocoran pada komponen tersebut segera lakukan perbaikan di bengkel kepercayaan Anda.

7. Mengganti Radiator Coolant Secara Berkala


Selain mengecek volume radiator coolant, Anda juga wajib mengganti cairan pendingin jika jarak tempuh kendaraan telah mencapai setiap 40.000 kilometer sekali. Meskipun radiator coolant masih terlihat bagus, namun jika sudah melewati batas tempuh tersebut maka Anda harus menggantinya dengan yang baru. Sebab, daya pendinginanya sudah tidak maksimal.

8. Jangan Paksa Mobil Saat Terjadi Overheat

Ketika dalam perjalanan mobil menunjukan kondisi overheat yang ditandai dengan lampu indikator pada dashboard menyala atau naik. Lebih baik menepi terlebih dahulu dan periksa pada bagian sistem pendingin apakah terjadi kebocoran atau volume air pendingin yang kurang. Jika Anda tidak kunjung menemukan kerusakannya, sebaiknya hubungi bengkel khusus yang dapat memperbaiki radiator.

Mekanik biasanya akan melepaskan radiator dari badan mobil dan membawanya ke bengkel untuk diperbaiki. Jadi mobil Anda tidak perlu di derek untuk menuju bengkel. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan radiator  tidak dapat dipastikan, hal ini tergantung dari seberapa parah kerusakannya.

Itulah cara merawat radiator mobil yang tepat agar tidak overheat. Pastikan Anda selalu memeriksa bagian sistem pendingin secara berkala, jika terdapat kerusakan pada salah satu komponen sistem pendingin segera perbaiki. Perlu diketahui bahwa kerusakan pada sistem pendingin dapat merambat ke bagian mesin. Tentu saja hal itu bisa membuat biaya perbaikan kendaraan menjadi jauh lebih mahal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel