-->

3 Jenis Sistem Pendingin Mesin Yang Wajib Driver Ketahui

Kendaraan motor dan mobil dapat berjalan karena adanya proses pembakaran antara bahan bakar dan udara yang terjadi di dalam mesin. Aktivitas pembakaran yang terus berulang akan meningkatkan suhu panas di area mesin. Itu sebabnya, penempatan sistem pendingin mesin pada kendaraan sangat berguna untuk menjaga suhu kerja mesin agar stabil dan mencegah overheat (panas berlebih).

Dulu, sistem pendingin tidak begitu diperhatikan karena dianggap belum dibutuhkan. Alasannya karena keberadaan mesin yang terletak di luar sehingga  mudah dingin bila terkena angin dan penggunaan motor saat itu hanya untuk kegiatan yang ringan serta tidak diprioritaskan pada aktivitas sehari-hari.

Tapi seiring perkembangan zaman, banyak orang yang mulai bergantung pada kendaraan motor atau mobil sebagai penunjang aktivitas harian. Dengan menggunakan kendaraan, manusia dapat menghemat waktu untuk sampai ke tempa tujuan. Sepeda motor yang terus digunakan setiap hari dengan waktu pakai yang relatif lama membuat pabrik otomotif berinovasi untuk menciptakan sistem pendingin mesin yang tepat dan tahan lama.

Jenis Sistem Pendingin Mesin Pada Motor dan Mobil

3 Jenis Sistem Pendingin Mesin Yang Wajib Driver Ketahui

Setidaknya ada tiga jenis sistem pendingin mesin yang perlu Anda ketahui, masing-masing sistem pendingin tersebut memiliki pola kerja yang berbeda-beda, tapi tujuannya tetap sama yaitu menjaga temperatur mesin. Untuk lebih jelas mengenai jenis system cooling mesin, simak penjelasanya di bawah ini.

1. Sistem Pendingin Udara

Sistem pendingin udara bekerja mendinginkan mesin dengan memanfaatkan udara. atau angin yang berada di luar kendaraan. Desain mesin pada kendaraan yang memakai pendingin udara lebih ringkas dan memiliki bentuk sirip bercelah di bagian mesinnya.

Mekanisme kerjanya cukup sederhana, panas yang dihasilkan dari pembakaran akan merambat ke luar melalui sirip-sirip pendingin. Lalu panas tersebut akan diserap oleh udara yang mengalir melewati mesin. Udara yang dibutuhkan untuk menyerap panas harus sebanding dengan laju kendaraan agar suhu mesin tetap stabil dan pendinginan dapat terus berlangsung dengan maksimal.

Pendingin udara cocok untuk kendaraan di wilayah dingin dan panas, namun kurang tepat untuk digunakan di daerah perkotaan yang sering terjadi macet. Pasalnya, kondisi motor yang diam dengan mesin menyala dapat meningkatkan suhu mesin secara cepat, sehingga mudah mengalami overheat. Biasanya untuk mencegah kurangnya pasokan udara yang mengalir ke mesin, maka pada beberapa kendaraan disematkan kipas blower yang berfungsi mempertahankan aliran udara.

Keunggulan sistem pendingin udara:

  • Memiliki desain mesin yang ringkas dan sederhana
  • Memiliki berak mesin yang lebih ringan
  • Proses pendinginan sangat cepat karena letak mesin berada di luar
  • Tidak memerlukan perawatan
  • Cocok di berbagai kondisi cuaca

Kekurangan sistem pendingin udara:

  • Proses pendinginan dipengaruhi oleh laju kendaraan
  • Cocok untuk kendaraan pada mesin berkapasitas kecil
  • Mudah mengalami overheat saat kondisi jalan macet

2. Sistem Pendingin Oli


Sistem pendingin oli tidak begitu populer di telinga masyarakat. Karena jumlah kendaraan yang mengadopsi pendingin oli tidak begitu banyak sehingga hanya sebagian orang yang mengetahuinya. Pada dasarnya sistem pendingin oli hanya berfungsi untuk mendinginkan oli mesin. Selain itu, oli mesin juga dapat berperan dalam menjaga suhu mesin karena oli merupakan cairan yang bisa menyerap dan melepas panas.

Baca Juga :

Komponen utama pada sistem pendingin oleh adalah oil cooler. Jadi oli mesin akan mengalir melewati oil cooler untuk dilakukan pelepasan panas ke udara bebas. Cara kerja komponen oil cooler sama seperti radiator yang memanfaatkan aliran udara untuk mendinginkan.

3. Sistem Pendingin Cairan

Kendaraan dengan mesin pendingin air adalah mesin yang memanfaatkan media cairan sebagai pendinginya. Cairan pendingin ini akan menyerap panas mesin secara cepat, karena di sekitar cylinder mesin terdapat water jaket (mantel air) sebagai tempat cairan pendingin mengalir dan penyerapan panas.

Cairan yang digunakan untuk mendinginkan mesin berupa air mineral dan cairan yang di khusus untuk sistem pendingin (coolant). Sebaiknya untuk memberikan performa pendingin mesin yang baik, gunakan saja cairan pendingin yang memiliki titik didih tinggi dan terdapat zat pencegah korosif.

Pada sistem pendingin air, terdapat komponen tambahan berupa radiator yang berfungsi untuk melepaskan atau penurun suhu air dengan memanfaatkan aliran udara. Mesin berpendingin air memiliki kontruksi yang lebih rumit dan perawatan ekstra dibandingkan mesin pendingin udara.

Prinsip kerjanya, cairan pendingin yang berada di dalam mesin akan menyerap panas dari hasil pembakaran, lalu cairan tersebut akan mengalir keluar dari mesin menuju radiator untuk di dinginkan kembali. Setelah itu, cairan yang sudah dingin akan kembali dialirkan dari radiator menuju mesin guna menyerap panas dan begitu seterusnya.

Secara umum, sistem pendingin cairan digunakan pada kendaraan mobil dan motor dengan desain mesin yang tertutup. Pendingin cairan sangat efektif untuk kendaraan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan bisa menyesuaikan dengan berbagai kondisi jalan.

Kelebihan sistem pendingin cairan:

  • Dapat digunakan pada mesin berkapasitas sedang dan besar
  • Pendinginan dapat berlangsung tanpa dipengaruhi posisi dan laju kendaraan
  • Konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit
  • Mampu mempercepat mesin mencapai suhu kerja yang ideal

Kekurangan sistem pendingin cairan:

  • Kontruksi mesin terlihat rumit
  • Mudah terjadi kebocoran cairan
  • Memerlukan perawatan yang ekstra
  • Komponen yang digunakan lebih banyak
  • Perlu pengecekan air radiator secara berkala

Demikian informasi 3 jenis sistem pendingin mesin beserta penjelasannya. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel