-->

7 Penyebab Motor Turun Mesin Yang Harus Anda Ketahui

Pemilik kendaraan motor ataupun mobil pasti sudah mengenal istilah turun mesin, memang kita tidak bisa memastikan kondisi kendaraan selalu prima, terkadang ada saja kerusakan pada beberapa bagian kendaraan yang membuat motor harus turun mesin. Sehingga Anda harus menyiapkan biaya perbaikan dengan nominal yang tidak sedikit.

Turun mesin sendiri adalah mengganti semua bagian mesin yang mengalami kerusakan parah. Biasanya kerusakan terjadi pada satu bagian saja, akan tetapi penggantian komponen tidak dapat dilakukan secara per bagian. Pasalnya, seluruh set mesin harus diturunkan dan beberapa komponen harus diganti dengan sparepart yang baru.

Biaya turun mesin memang tidak bisa dianggap enteng, karena perbaikannya mesin bisa mencapai ratusan dan bahkan jutaan.  Waktu yang dibutuhkan mekanik untuk memperbaiki mesin yang rusak parah tidaklah sebentar, terkadang bisa sampai 1 minggu. Untuk itu, merawat motor harus dilakukan secara rutin agar kondisinya selalu terjaga dan terhindar dari kerusakan mesin.

7 Penyebab Motor Turun Mesin Yang Harus Anda Ketahui

Penyebab Motor Turun Mesin

Adapun beberapa penyebab umum motor mengalami kerusakan sehingga diharuskan turun mesin. Apa saja itu? Berikut ulasannya untuk anda.

1. Perilaku Berkendara

Terkadang perilaku berkendara motor yang ugal-ugalan dapat mempengaruhi umur dan kondisi mesin. Mengendarai motor yang tidak menanati prosedur akan menyebabkan mesin mudah rusak, kebiasan menggeber motor, memainkan gas dan sering melewati jalan berlumpur membuat mesin cepat rusak dan bahkan aus.

Untuk menjaga ketahanan mesin agar selalu prima, maka Anda harus bisa memperbaiki perilaku berkendara. Gunakan motor seperlunya saja dan hindari memain-mainkan gas.

2. Terjadinya Kebocoran Oli Mesin

Oli mesin berfungsi untuk melumasi komponen yang ada di dalam mesin. Setiap jenis motor memiliki volume oli mesin yang berbeda-beda, ini dilihat dari kapasitas mesin motor itu sendiri. Volume oli sangat mempengaruhi performa mesin, jadi untuk menjaga itu semua maka pemilik motor harus rajin memeriksa oli mesin secara berkala.

Kebocoran oli mesin juga bisa menjadi penyebab motor harus turun mesin. Kebocoran akan membuat volume oli terus berkurang dan ini bisa membuat pelumasan mesin menjadi tidak berjalan maksimal sehingga berimbas pada komponen mesin yang mengalami keausan lebih cepat.

3. Terjadinya Overheating

Overheating terjadi ketika suhu mesin telah melampaui suhu kerjanya, namun sistem pendingin tidak mampu menurunkan suhu mesin. Biasanya overheating terjadi saat motor menempuh perjalanan jauh dan menanjak, alhasil mesin mogok dan sulit untuk dinyalakan kembali.

Hal tersebut disebabkan karena pada saat temperatur mesin meningkat dan komponen mesin yang kebanyakan terbuat dari logam mengalami pemuaian. Seperti pada saat dinding silinder memuai maka diameter silinder akan mengecil sehingga piston akan macet di dalam silinder.

Alasan lainnya bisa pula karena poros cranksaft mengalami pemuaian maka putaran poros engkol menjadi seret, alhasil mesin tidak dapat melanjutkan kinerja sebagaimana mestinya. Peristiwa semacam ini biasa disebut engine locking.

Selain itu, Anda juga harus rajin memeriksa sistem pendingin dan pastikan air radiator jangan sampai kurang atau bahkan habis. Disarankan menggunakan air radiator khusus yang memiliki kualitas terbaik.

4. Kondisi Mesin Sudah Tua

Penyebab motor harus turun mesin selanjutnya adalah karena usia mesin yang sudah tua. Pasalnya setiap benda memiliki batasan umur ekonomis untuk digunakan dalam waktu tertentu. Meskipun Anda melakukan pergantian oli mesin dengan harapan kinerja mesin tetap prima, namun kemungkinan besar turun mesin masih tetap ada.

Baca Juga :


Untuk itu, jika motor sudah lebih 5 hingga 7 tahun maka Anda perlu mempersiapkan uang untuk turun mesin agar bisa menggunakan kembali sepeda motornya dengan nyaman. Selain itu, jika Anda hendak membeli motor baru maka penting untuk menanyakan masa pakai mesin motor Anda berapa lama, sehingga nanti saat motor harus turun mesin maka Anda sudah menyediakan uangnya.

5. Jarang Melakukan Servis

Melakukan servis motor memang diwajibkan guna menjaga performa motor itu sendiri agar tetap nyaman dan bertenaga. Servis reguler di bengkel resmi memang dapat memastikan motor bekerja baik, namun tidak cukup untuk perawatan ke semua bagian motor.

Dengan melakukan servis besar minimal satu tahun sekali maka kondisi seluruh mesin akan dilakukan pembersihan. Selain itu, dengan servis akan bermanfaat untuk mengetahui kondisi mesin apakah masih baik atau tidak.

6. Telat Ganti Oli

Oli mesin sangat beperan penting untuk mendinginkan temperatur dan meminimalisir gesekan pada komponen mesin. Fungsi utama oli adalah untuk melumasi atau melumuri seluruh permukaan komponen mesin yang bergesekan, oli mesin pun harus memiliki kadar molekul yang kecil supaya bisa masuk ke celah-celah roda gigi mesin.

Petunjuk untuk mengetahui ketahanan molekul tiap oli dapat di lihat dari istilah SAE dan API. Telat ganti oli mesin bisa berpotensi menyebabkan kerusakan pada sejumlah komponen mesin, karena molekul oli bisa berubah seiring masa pemakaiannya. Hal ini terjadi karena pengaruh panas dan kandungan karbon di dalam oli sehingga kekentalan oli lama kelamaan akan mengencer dan juga menghitam.

Ketika oli terus digunakan maka daya lumas oli bisa menurun. Alhasil tidak cukup kuat memberikan lapisan pada komponen mesin yang bergesekan. Gesekan antara komponen mesin yang satu dengan yang lainnya tanpa pelumas dapat membuat keausan berangsur lebih cepat dan untuk mengatasinya yaitu dengan turun mesin.

7. Mesin Kemasukan Air

Air bisa mengganggu kinerja mesin, jadi ketika ada air masuk ke area mesin maka komponen busi akan menjadi basah sehingga proses pengapian menjadi terganggu dan mesin jadi sulit untuk dinyalakan. Namun, jika air yang masuk ke mesin volumenya banyak maka berpotensi bercampur dengan oli mesin sehingga viscositas oli bertambah dan pelumasan komponen menjadi kurang optimal.

Akibat yang ditimbulkan air masuk ke mesin lainnya adalah dapat membengkokan connecting rod. Hal ini disebabkan saat air masuk ke ruang pembakaran dan disaat itu pula piston sedang bergerak ke TDC (Top Death Center) maka terjadi tumbukan. Kemungkinan air bisa masuk ke mesin adalah saat motor Anda sedang di cuci dan sering menerobos banjir.

Itulah beberapa penyebab motor turun mesin yang sering terjadi. Intinya, untuk menghindari motor turun mesin yaitu dimulai dari perilaku berkendara Anda, rutin melakukan servis dan perawatan motor secara berkala. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi dan bermanfaat untuk Anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel