-->

Inilah 7 Komponen Penting Rem ABS dan Fungsinya

Kemajuan teknologi di bidang otomotif kini semakin berkembang pesat, hal ini bisa kita lihat pada perangkat komponen yang disematkan pada kendaraan mobil maupun motor. Penambahan fitur berbasis teknologi canggih berguna untuk memberikan kenyamanan, keselamatan dan kemudahan bagi pengemudi ketika mengoperasikan kendaraannya. Teknologi yang sempat menarik perhatian masyarakat saat ini adalah fitur ABS (Anti Lock Braking System) yang diaplikasikan pada bagian sistem pengereman.

Fungsi teknologi ABS pada kendaraan adalah mencegah terjadinya penguncian pada roda ketika pengemudi melakukan pengereman secara mendadak. Dengan adanya fitur ini dapat meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya yang diakibatkan pengereman, karena banyaknya manfaat yang dimiliki pada fitur ABS membuat perusahaan produksi kendaraan seperti Honda, Yamaha, Toyota, Suzuki dan sebagainya mulai menerapkan teknologi ABS ini.

Sebelumnya, sistem ABS sudah digunakan pada transportasi pesawat terbang, kemudian menular ke transportasi darat. Kelebihan tenologi Anti Lock Braking System adalah pengereman dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan sistem biasa yang terdapat pada mobil maupun motor dan kondisi kendaraan lebih stabil saat terjadi pengereman mendadak namun tidak membuat kendaraan kehilangan pengendalin hingga 5% – 30% dibandingkan sistem pengereman standar.

Inilah 7 Komponen Penting Rem ABS dan Fungsinya

Komponen Penting Rem ABS

Kendaraan yang mengadopsi sistem pengereman ABS (Anti Lock Braking System) dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan kendaraan yang masing menggunakan pengereman standard. Alasan ini didasari pada penambahan pemakaian komponen ABS yang sebian memiliki harga yang mahal pula. Setidaknya ada tujuh komponen yang berperan penting pada sistem ABS dan setiap komponen itu sendiri memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan informasi dibawah ini.

1. Speed Sensor

Komponen ini adalah sensor utama yang akan mendeteksi kecepatan putaran pada masing-masing roda dan di sebagian kalangan masyarakat sensor ini sering disebut wheel speed sensor. Walaupun hanya berperan untuk mengetahui putaran roda, tetapi sensor ini sangat berguna pada pengereman ABS. Selain itu, speed sensor juga dapat mengetahui roda terkunci ataupun selip.

Cara kerja dari sensor ini mirip dengan sensor CKP yang memanfaatkan induksi elektromagnet roda bergerigi dengan pick up coil. Data sensor yang didapatkan oleh speed sensor akan dikirim ke bagian ABS control module. Pemasangan sensor ini menyesuaikan dengan jumlah roda kendaraan.

2. ABS Hydraulic Control Valve

Di bagian komponen katup ABS ini berguna untuk memanipulasi tekanan hidraulik dari master silinder. Minyak rem yang bermula dari master silinder akan melewati katup ABS sebelum sampai ke tiap silinder roda, setidaknya ada tiga posisi katup ABS yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  • Katup posisi I, saat berada diposisi ini katup akan terbuka secara penuh sehingga tekanan minyak rem dari master silinder akan langsung di distribusikan ke silinder roda.
  • Katup posisi ll, ketika diposisi ini katup akan tertutup dan memblokir aliran minyak rem sehingga tekanan tidak dapat dilangsungkan ke silinder roda walaupun pengemudi melakukan pengereman. Di posisi ini pula tekanan hidrolik sebelum berada di katup ABS bisa lebih tinggi dibandingkan setelah katup ABS.
  • Katup posisi lll, saat berada di posisi ini katup akan membatasi sebagian tekanan pada silinder roda, sehingga tekanan yang diterima silinder roda (rem) hanya setengah, walaupun saat itu pengemudi menginjak pedal rem secara kuat. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan beban pengereman dan menghindari roda terkunci.

Untuk kendaraan yang tidak mengadopsi sistem ABS maka peredaran minyak rem dari master silinnder akan langsung disalurkan ke silinder roda atau rem. Jumlah katup pada kendaraan menyesuaikan dengan banyaknya roda, untuk mobil sendiri memiliki empat katup untuk tiap roda.

3. ABS Control Module

ABS control module adalah komponen processing unit yang berguna untuk mengontrol kapan waktunya dan lamanya interval katup membuka serta menutup. Selain itu, komponen ini pula yang mengontrol kapan ABS pump bekerja. Cara kerja ABS control module adalah mendapat informasi dari sensor yang kemudian menganalisa dan hasilnya akan disampaikan ke akuator berupa perintah, yaitu ABS katub dan katup.

4. ABS Pump

ABS pump bekerja untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada jalur pengereman setelah tekanan hidrolik drop karena adanya pembukaan katub ABS. Jadi saat roda kendaraan terkunci maka tekanan pada roda akan mengalami pengurangan hingga roda berputar kembali. Setelah roda telah berputar, maka ABS pump akan bekerja untuk mengembalikan tekanan hidrolik ke keadaan normal.

Baca Juga : Sistem Injeksi dan Karburator Pada Mesin

5. Master Cylinder

Master cylinder merupakan tempat untuk pengkonversi gerakan mekanis pedal rem yang diubah menjadi tekanan hidrolik. Di dalam komponen ini terdapat piston, apabila piston tersebut mendapat tekananan dari pedal rem maka piston mendorong minyak rem yang selanjutnya disalurkan ke ABS pump.

6. Wheel Cylinder

Wheel cylinder lebih dikenal dengan blok rem. Komponen ini bekerja dengan mengubah tekanan hidraulik menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit piringan. Mekanis kerja wheel cylinder mirip dengan master cylinder yang memanfaat piston, hanya saja piston pada wheel cylinder mendapat tekanan dari minyak rem dan hasilnya piston mendorong kampas rem. Peristiwa semacam ini membuat putaran roda menjadi melambat dan berhenti.

7. Hydraulic Brake Channels

Pada sistem pengereman, komponen ini berfungsi sebagai tempat saluran minyak rem dari master cylinder sampai wheel cylinder. Untuk saluran minyak rem yang ada pada ABS valvel terlihat lebih rumit, karena memiliki empat saluran yang menuju ke tiap roda. Bahan untuk membuat hydraulic brake channels berasal dari logam atau baja yang tahan terhadap panas, gesekan dan tekanan tinggi.

Cara Kerja Sistem Rem ABS Mobil

Speed sensor akan mendeteksi kecepatan kendaraan, informasi arus signal yang didapat akan disampaikan ke kontroler (otak yang mengendalikan katup dan mengolah data speed sensor). Apabila salah satu signal dari roda hilang maka bisa dipastikan roda sedang dalam keadaan terkunci.

Baca Juga : Komponen dan Cara Kerja Rem Cakram

Di ABS control module (kontroler) signal yang diterima akan diolah dan menemukan adanya roda yang terkunci, kemudian kontroler akan memberikan perintah ke actuator untuk melepas daya pengereman pada roda yang terkunci sehingga roda tersebut akan kembali berputar. Ketika roda telah terbebas, pengereman akan tetap terjadi untuk menghentikan laju kendaraan.

Kelebihan Sistem Rem ABS
  • Sistem keamanan berkendara menjadi lebih terjamin
  • Proses pengereman lebih cepat dibandingkan sistem rem non ABS
  • Cocok untuk kendaraan yang kerap melintasi jalan basah dan licin
  • Ketika berada di jalan berlumpur, sistem ABS bisa diandalkan

Kelemahan Sistem Rem ABS
  • Speed sensor mudah terjadi kerusakan
  • Kurang tepat untuk kendaraan yang melintasi jalan yang rusak dan bergelombang
  • Kapasitas minyak rem tidak boleh kurang dari batas yang ditentukan
  • Daya pengereman tidak maksimal jika dilakukan jarak dekat
  • Kemungkinan terjadi gaya sentrifugal

Itulah informasi seputar komponen penting rem ABS, fungsi, cara kerja dan keunggulannya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengereman sistem ABS, terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel