-->

Sistem Injeksi dan Karburator Pada Mesin Kendaraan Mobil dan Sepeda Motor

Akhir-akhir ini sudah banyak beredar kendaraan mobil dan sepeda motor yang menggunakan teknologi baru yang lebih modern yaitu sistem injeksi. Sebelum adanya mesin injeksi, kendaraan pada umumnya masih menggunakan karburator sebagai ruang pencampuran bahan bakar dan udara. Mesin kendaraan yang menggunakan sistem injeksi dan karburator memiliki perbedaan, kelebihan, kekurangan dan sistem kerja yang tidak sama.

Pada mesin injeksi ada tiga komponen utama yang tergolong penting, yaitu sensor sebagai pendeteksi, ECU sebagai pengelola data yang berasal dari sensor, dan akumulator sebagai pelaksana. Dengan demikian, pengelolaan bahan bakar pada mesin injeksi lebih modern dan teratur.
 
Perbedaan yang cukup signifikan dari sistem injeksi dan karburator adalah pada pengelolaan bahan bakar sebelum masuk ke ruang bakar.

Apakah sistem injeksi memiliki performa yang jauh lebih baik dari pada karburator? Semua rasa penasaran Anda akan terjawab di dalam artikel ini. Berikut penjelasan mengenai sistem mesin injeksi dan karburator pada kendaraan mobil maupun sepeda motor.

  Apa Itu Sistem Injeksi Dan Karburator?

Sistem Injeksi dan Karburator Pada Mesin Kendaraan Mobil dan Sepeda Motor

Mesin injeksi telah menggunakan fasilitas elektrik untuk menghasilkan pencampuran bahan bakar dan udara menjadi lebih sempurna. Mesin injeksi memerlukan alat injektor yang berguna untuk menyuplai campuran bahan bakar dan udara.

Injeksi merupakan gagasan baru penerus teknologi karburator yang selama ini masih banyak digunakan, dari beberapa perangkat dan komponen yang digunakan membuat mesin injeksi terkenal dengan irit bahan bakar.

Karburator adalah alat yang berfungsi untuk mencampurkan bahan bakar dan udara dengan mengandalkan hisapan piston. Kendaraan yang masih menggunakan mesin karburator biasanya kendaraan yang sudah berusia tua.

Komponen yang terdapat pada karburator yaitu jarum pelampung. Pelampung, main jet, needle jet, katup gas, pegas katup gas, pilot jet, air pilot, chocke valve, sekrup penyetel dan mangkok karburator.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Injeksi

Kelebihan Sistem Injeksi
1. Pembakaran menjadi lebih sempurna dan ideal
2. Hemat bahan bakar minyak (BBM)
3. Mudah dihidupkan saat kondisi mesin dingin
4. Ramah lingkungan
5. Asupan bahan bakar menyesuaikan kebutuhan mesin
6. Tidak melakukan penyetelan karena sudah diatur oleh ECM
7. Perawatan jangka panjang
Kekurangan Sistem Injeksi
1. Komponennya sangat sensitif
2. Harga komponennya mahal
3. Sulit untuk dimodifikasi
4. Perangkat kelistrikannya sangat sensitif dan perlu kehati-hatian
5. Perangkat yang dipasang lebih kompleks dan banyak
6. Servisnya lebih sulit, karena membutuhkan alat khusus dan teknik tertentu

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Karburator

Kelebihan Sistem Karburator
1. Harganya lebih murah
2. Jumlah komponennya sedikit
3. Perawatannya atau servis lebih sederhana dan tidak rumit
4. Mudah untuk dibersihkan
5. Tidak perlu cemas saat bahan bakar habis
6. Kontruksinya lebih simple
Kekurangan Sistem Karburator
1. Penyetelan secara manual
2. Penyetelan harus tepat dan sesuai kondisi
3. Kurang efesien dalam penggunaan bahan bakar
4. Memerlukan perangkat tambahan
5. Perlu dilakukan servis secara rutin

Perbedaan Sistem Injeksi dan Karburator

1. Campuran Bahan Bakar

Perbedaan kedua sistem ini adalah pada perbandingan udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Untuk mengetahui jumlah banyak campuran yang dihasilkan oleh sistem karburator, ini tergantung dari ukuran main jet dan pilot jet. Apabila memiliki diameternya yang besar maka campuran yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak dan sebaliknya.
Karena menggunakan peralatan elektrik, penyemprotan bahan bakar ke dalam intake pada sistem injeksi dilakukan oleh injektor. Penggunaan sensor akan mengetahui seberapa banyak bahan bakar yang dikeluarkan dan seberapa lama injektor membuka.

Injektor diatur oleh ECU, sehingga pada saat kondisi RPM rendah maka injektor menyemprotkan bahan bakar dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, sedangkat saat RPM kondisi tinggi maka injektor akan membuka dan menyemprotkan bahan bakar lebih lama.

2. Penyetelan

Pada karburator penyetelan jumlah bahan bakar dan udara dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik kendaraan. Maka tak heran kalau banyak orang yang menyetel asupan bahan bakar dan udara sesuai selera untuk menghasilkan performa tenaga mesin yang tepat. Sedangkan pada mesin injeksi tidak melakukan penyetelan, karena jumlah bahan bakar dan udara sudah diatur oleh ECU.

3. Kontruksi

Perangkat dan komponen yang terdapat pada karburator dibilang sangat sederhana dan mudah untuk diperbaiki, hal ini dikarenakan tidak ada rangkaian tambahan seperti kelistrikan hanya saja ada dua selang yaitu selang dari tangki bahan bakar dan selang pembuangan.

Pada sistem injeksi yang dapat membuat kita terkadang merasa bingung adalah banyak jumlah kabel yang saling berkaitan dan melintang di atas mesin, sehingga terlihat rumit.

4. Penggunaan Bahan Bakar

Keunggulan yang dimiliki mesin injeksi membuat penggunaan bahan bakar selalu ditentukan berdasarkan RPM mesin, sehingga sudah bisa dikatakan bahwa mesin injeksi lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar.

Sedangkan untuk karburator, cenderung lebih boros. Ini dilihat ketika kondisi putaran mesin dalam keadaan tinggi yang memerlukan asupan bahan bakar yang kaya tanpa mmengetahui berapa banyak jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin.

5. Perawatan

Berdasarkan cara perawatannnya, mesin injeksi tidak bisa diservis pada bengkel sembarangan dan ditangani oleh mekanik yang kurang paham dengan injeksi. Harus ada alat elektronik khusus yang digunakan untuk mengecek beberapa komponen yang penting seperti injektor dan biaya perawatan lumayan mahal.

Perawatan pada karburator cukup mudah dan tidak sering melakukan pengecekan secara rutin. Yang terpenting anda cukup menjaga kebersihan tangki dan filter bahan bakar agar karburator tidak mengalami penyumbatan sehingga tenaga mesin selalu tetap terjaga.

6. Ramah Lingkungan

Suatu kendaraan yang ramah lingkungan dilihat dari hasil pembakaran bahan bakar, semakin tinggi ketebalan asap pembakaran maka semakin kurang ramah lingkungan sehingga terjadinya polusi dan pencemaran udara.

Pada mesin injeksi pembakarannya lebih sempurna dan ideal dibandingkan karburator, oleh sebab itu mesin injeksi lebih ramah lingkungan.

Sistem Kerja Injeksi dan Karburator

1. Saat Mesin Dingin

Kendaraan yang masih menggunakan karburator memerlukan asupan bahan bakar yang kaya saat kondisi mesin dalam keadaan dingin. Hal ini supaya mesin dapat dihidupkan dengan mudah, cara memperkaya jumlah bahan bakar yaitu dengan metode cuk.

Berbeda dengan mesin dengan sistem injeksi, adanya sensor pendeteksi temperatur mesin membuat ECU memerintahkan injektor untuk menyemprotkan bahan bakar agar diperkaya.

2. Saat Akselerasi

Kegunaan nosel akselerator pada karburator ialah memperbanyak asupan bahan bakar ke mesi pada saat throttle gas terbuka secara mendadak. Pada kendaraan motor akselerasi yang dibutuhkan sekitar 8:1 AFR.

Sedangkan pada sistem injeksi, sensor yang berada pada throttle memberitahukan ke ECU bahwa adanya pembukaan throttle secara tiba-tiba, sehingga diperintahlah injektor untuk menyemprotkan campuran bahan bakar.

3. Saat RPM Mesin Tinggi

Pada kendaraan yang masih memakai karburator di saat RPM yang tinggi, membuat main jet dan pilot jet terbuka sempurna untuk menghasilkan power mesin yang besar.

Untuk mesin injeksi terdapat sensor yang terdapat pada throttle dan intake manifold untuk mengirim data ke ECU mengenai kondisi kedua komponen tersebut, kemudian ECU memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensi agar menghasilkan tenaga mesin yang maksimal.
Itulah ulasan sistem injeksi dan karburator pada  mobil dan sepeda motor, semakin berkembangnya kecanggihan teknologi membuat kendaraan pada saat ini sudah banyak menggunakan mesin dengan sistem injeksi. Semoga bermanfaat..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel