-->

7 Perawatan Kopling Mobil Yang Baik Agar Tetap Awet

Perawatan kopling mobil tidak boleh disepelekan karena termasuk salah satu bagian penting pada mobil. Keberadaan sistem kopling pada mobil dapat mempengaruhi tenaga output yang dihasilkan mesin. Oleh sebab itu, pemilik kendaraan harus rutin melakukan perawatan kopling mobil yang baik supaya performa kendaraan tetap prima dan tidak mudah rusak.

Sebenarnya perawatan kopling hanya mencakup bagian pemeriksaan pada beberapa komponen kopling saja, ketahanan atau keawetan sistem kopling dipengaruhi dari cara penggunaan mobil dan usia pakai komponen pada sistem kopling tersebut.

Penggunaan kopling mobil yang dilakukan dengan tidak wajar, melakukan perpindahan gigi percepatan dengan kasar dan menggunakan gigi percepatan yang tidak sesuai tempatnya, dapat membuat kopling menjadi cepat rusak.

7 Perawatan Kopling Mobil Yang Baik Agar Tetap Awet

Perawatan Kopling Mobil Yang Baik

Pada artikel ini, kami akan memberikan cara perawatan kopling mobil tipe hidrolik yang baik dan benar supaya kopling tidak cepat rusak dan memiliki masa pakai yang lebih lama. Berikut beberapa perawatan kopling yang bisa pengemudi mobil lakukan.

1. Perhatikan Volume Minyak Kopling

Minyak kopling memang memiliki peran yang penting agar sistem kopling mobil dapat bekerja dengan baik. Untuk itu, pemilik mobil perlu memperhatikan volume minyak kopling dan jangan biarkan minyak kopling kosong atau bahkan kurang dari batas yang dianjurkan.

Perlu diperhatikan bahwa pemeriksaan minyak kopling ini dikhususkan pada mobil yang menggunakan kopling jenis hidrolis dan mobil yang memanfaatkan kopling mekanikal tidak membutuhkan minyak kopling sehingga tidak perlu melakukan pemeriksaan.

Biasanya, volume minyak kopling disarankan untuk diperiksa setiap jarak 10.000 kilometer atau lima bulan sekali. Sedangkan untuk mencegah kotornya minyak kopling maka harus diganti setiap kelipatan 40.000 kilometer atau dua tahun sekali. Namun, jika kondisi minyak kopling terlihat sudah kotor maka sebaiknya langsung dilakukan pergantian minyak kopling, meskipun belum mencapai jarak 40.000 kilometer.

Ciri-ciri minyak kopling yang masih dalam kondisi baik adalah volumenya selalu berada di garis MAX di tampungan minyak kopling, minyak terlihat jenih dan tidak mengandung air ataupun lumpur. Selain itu, mobil yang menggunakan kopling hidrolis juga wajib memeriksa kebocoran  minyak kopling.

Adapun bagian sistem kopling hidrolis yang rawan mengalami kebocoran, seperti master silinder kopling atas, saluran antara pipa dengan master silinder kopling, pipa hidrolis kopling dan master silinder kopling bagian bawah. Jika ditemukan kebocoran di bagian tersebut, maka segera lakukan perbaikan dan pergantian komponen yang rusak agar sistem kopling pada mobil dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Gunakan Kopling Dengan Benar

Salah satu tindakan untuk perawatan kopling mobil yang mesti untuk dilakukan selanjutnya adalah menggunakan kopling mobil dengan cara yang benar. Karena penggunaan kopling mobil yang tepat dapat memperpanjang usia pemakaian kopling sehingga komponen yang berperan di dalamnya tidak mudah rusak atau mengalami proses keausan yang cepat.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika menggunakan kopling pada mobil, seperti jangan meletakan kaki pada pedal kopling dengan waktu yang lama, melepas kopling secara perlahan, hindari menggunakan setengah kopling selama mengemudi dan sesuai penggunaan gigi percepatan transmisi dengan kecepatan mobil.

3. Hindari Rembesan Oli Mesin Mengenai Kampas Kopling

Cara perawatan kopling mobil lainnya adalah jangan biarkan rembesan oli mesin mengenai kampas kopling. Untuk menjaga kopling mobil supaya bekerja optimal maka jangan sampai kampas kopling terkontaminasi dengan cairan apapun yang bisa mengurangi performa kopling mobil tersebut, terutama oli mesin.

Beberapa hal yang memungkinkan kampas kopling terkena oli mesin, yaitu seal oli mesin yang berada di bagian crankshaft belakang telah rusak sehingga mengakibatkan bocornya oli mesin, adanya kebocoran oli mesi di bagian atas cylinder head yang merembes hingga ke kampas kopling dan penggunaan mobil yang sering menerjang banjir.

Jika kampas kopling mobil terkena air, oli mesin dan kotoran lainnya, maka bisa membuat kampas kopling mengalami keausan dan selip. Ini memungkinkan umur pemakaian dari kampas kopling menjadi lebih pendek ataupun cepat habis.

4. Perhatikan Tekanan Pedal Kopling Ketika Diinjak

Tindakan pemeriksaan juga perlu dilakukan pada ketinggian pedal kopling dan juga free play (jarak bebas) pedal kopling, lalu pemilik mobil juga wajib memeriksa tekanan pedal kopling ketika pedal diinjak. Perlu diketahui bahwa, tekanan yang tidak normal pada kopling mobil bisa berpengaruh pada kerja kopling mobil tersebut.

Kondisi pedal kopling yang berat biasanya ada problem di bagian kabel kopling yang macet karena berkarat, kabel kopling yang tertekuk dan kampas kopling yang sudah menipis. Sedangkan jika pedal kopling terasa ringan maka kemungkinan kabel kopling sudah putus atau volume minyak kopling yang sudah habis.

Sebaiknya periksa sistem kopling mobil secara berkala setiap enam bulan sekali atau setiap 10.000 kilometer. Lakukan juga pemeriksaan pada bagian reservoir minyak kopling dan tekanan pedal kopling.

5. Perhatikan Ketinggian Pedal Kopling

Tips perawatan kopling mobil lainnya adalah melakukan pemeriksaan ketinggian pedal kopling. Biasanya pemeriksaan ketinggian pedal kopling dilakukan setiap enam bulan sekali guna menjaga kinerja sistem kopling pada mobil tetap optimal.

Baca Juga : Transmisi Hino Dutro 130 HD

Perlu pengemudi ketahui bahwa perubahan pada ketinggian pedal kopling terjadi karena kampas kopling sudah mulai tipis dan bahkan sudah habis. Ketinggian pedal kopling yang tidak sesuai akan mengurangi kenyamanan dalam berkendara, sehingga pedal kopling perlu dilakukan penyetelan ulang. Jika kampas kopling akan habis maka segera ganti dengan kampas yang baru.

6. Periksa Jarak Bebas Pedal Kopling

Free play atau lebih dikenal dengan sebutan jarak bebas pedal kopling adalah jarak bebas ketika pedal kopling mulai diinjak sampai release bearing mulai menekan diaphragm spring. Umumnya, free play pedal kopling pada beberapa merek mobil berbeda-beda, maka gunakan buku pedoman servis kendaraan agar setelan jarak bebas pedal kopling menjadi lebih tepat dan benar.

Fungsi free play adalah untuk memberi jarak agar kopling tidak dalam keadaan tertekan, meskipun pedal kopling di sentuh oleh kaki pengemudi. Namun, bagaimana jika mobil tidak ada free play pedal kopling? Hal ini akan membuat sistem kopling menjadi terganggu dan bahkan berpotensi mengalami selip atau kampas kopling cepat menipis.

7. Jangan Biarkan Kopling Menganggur Terlalu Lama

Problem yang dialami ketika mobil manual tidak digunakan dalam waktu yang lama adalah kopling mobil berpotensi macet dan keras ketika diinjak. Untuk itu, jangan biarkan mobil menganggur dalam rentan waktu yang lama dan sesekali periksalah pedal kopling dengan pengoperasikannya.

Demikian artikel tentang perawatan kopling mobil yang baik agar tidak mudah rusak yang bisa diterapkan pada mobil kesayangan Anda. Semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah wawasan Anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel