-->

6 Ciri Kampas Kopling Mobil Habis Yang Wajib Diketahui

Salah satu bagian mobil transmisi manual yang terbilang sangat penting adalah kopling. Keberadaan sistem kopling pada mobil akan mempermudah pengemudi melakukan perpindahan gigi transmisi guna mengubah laju kecepatan kendaraan, dimana kopling memiliki fungsi sebagai pemutus dan penghubung energi dari mesin ke transmisi.

Pengemudi mobil yang baik wajib memperhatikan performa mobil yang dikendarainya. Pasalnya, banyak komponen mobil yang perlu mendapatkan perhatian, salah satunya yaitu kampas kopling. Jadi sudah seharusnya pemilik mobil harus rutin merawat kopling dengan baik agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Banyak gejala yang bisa menjadi tanda kampas kopling mobil sudah aus atau bahkan habis. Dengan mengetahui ciri kampas kopling mobil habis maka kamu bisa mengantisipasinya dengan membawa mobil ke bengkel resmi untuk dilakukan pemeriksaan dan perbaikan kopling. Jangan menunggu kampas kopling sampai habis, karena dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen kopling yang lain.

6 Ciri Kampas Kopling Mobil Habis Yang Wajib Diketahui

Ciri Kampas Kopling Mobil Habis

Akibat yang ditimbulkan dari penggunaan kampas kopling yang sudah aus dapat berimbas pada menurunnya tenaga mesin, pengoperasian mobil yang kurang nyaman dan sebagiannya. Lantas, apa saja ciri kampas kopling mobil habis? Berikut ulasannya untuk Anda.

1. Akselerasi Mobil Melemah

Ciri kampas kopling mobil habis yang pertama adalah akselerasi mobil menjadi menurun. Ketika pengemudi menginjak pedal gas tapi akselerasi mobil tidak meningkat, melainkan menimbulkan suara decitan dan raungan mobil. Kampas kopling yang sudah menipis akan menyebabkan akselerasi menurun karena tenaga mesin tidak dapat tersalurkan dengan maksimal ke komponen penggerak.

Gejala ini tentunya akan mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara. Bayangkan saja, jika mobil melintasi jalan yang menanjak dan kehilangan tenaga untuk terus bergerak. Maka tidak hanya mobil sendiri yang terancam bahaya, melainkan mobil yang ada di belakangnya juga.

2. RPM Mesin Menjadi Lebih Tinggi

Ciri kampas kopling mobil habis yang kedua dirasakan pengemudi adalah RPM mesin menjadi meningkat atau tinggi dari biasanya saat mobil berjalan normal. Hal ini dikarenakan akselerasi mobil yang melemah dan ditambah permukaan kampas kopling yang sudah aus dan licin.

Contoh untuk menempuh kecepatan 60 km/jam dengan posisi gigi transmisi berada di gigi 4, dengan kondisi rpm normal berada di putaran 2600 rpm. Namun, ketika kampas kopling sudah aus maka putaran rpm mesin menjadi lebih tinggi 2800-3000 rpm untuk mencapai kecepatan 60 km/jam dengan posisi gigi 4 transmisi. Putaran mesin yang di luar kondisi normal dapat menyebabkan kenaikan suhu mesin menjadi lebih cepat.

3. Mobil Terasa Sulit Untuk Menanjak

Ciri kampas kopling mobil habis yang ketiga adalah mobil kehilangan tenaga saat melintas di jalan menanjak. Kondisi semacam ini bisa terjadi meskipun tanjakan yang dilewati tidak terlalu curam. Tenaga mesin menjadi berkurang meskipun pengemudi sudah menginjak pedal gas secara penuh hingga muncul suara mesin yang terdengar kasar.

Kondisi ini diakibatkan oleh tenaga mesin yang tidak tersalurkan secara maksimal ke komponen penggerak akibat dari kampas kopling mobil yang sudah aus atau habis. Alhasil mobil menjadi kehilangan tenaga dan terasa berat saat melewati jalan tanjakan.

4. Timbul Aroma Gosong Di Area Transmisi

Ciri berikutnya dari kampas kopling mobil yang aus adalah timbul aroma bau gosong. Kampas kopling yang telah aus akan mudah selip, apalagi ditambah dengan putaran mesin yang tinggi dapat menyebabkan kampas kopling menjadi gosong dan baunya bisa masuk dalam kabin mobil.

Kampas kopling yang gosong menimbulkan bau yang menyengat dan bisa membuat seseorang menjadi pusing. Hal ini diakibatkan dari gesekan kampas kopling yang terlalu besar sehingga menimbulkan panas yang berlebih. Bau gosong akan muncul saat mobil melewati jalan menanjak dan menurun.

5. Jarak Injak Pedal Kopling Menjadi Pendek

Indikasi kampas kopling mobil aus dan habis berikutnya adalah jarak injak pedal kopling menjadi lebih pendek. Penggunaan kampas kopling yang sudah menipis akan mengubah jarak injak pedal kopling yang semakin memendek dibandingkan dengan kampas kopling yang masih normal.

Baca Juga :


Biasanya, setelah pengemudi menginjak pedal kopling dan memindahkan gigi transmisi maka mobil akan berjalan saat pengemudi perlahan melepas injakan pedal kopling pada ketinggian tertentu (kondisi ini membuat bodi mobil bergetar). Sedangkan saat kondisi kampas telah habis maka jarak lepas pedal kopling untuk membuat mobil berjalan semakin pendek dan juga tidak terlalu jauh dari lantai mobil.

6. Proses Pemindahan Gigi Transmisi Menjadi Sulit

Seperti yang kita ketahui bahwa kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan tenaga mesin ke transmisi. Jadi saat kondisi kampas kopling sudah menipis atau habis maka pemindahan gigi menjadi lebih sulit dan kaku. Hal ini dikarenakan putaran mesin ke transmisi membuat gigi mobil terus berputar.

Selain itu, sulitnya pemindahan gigi transmisi juga bisa dirasakan pengemudi saat mobil dalam keadaan netral sekalipun. Hal ini bisa terjadi karena gigi transmisi yang sukar terhubung, tidak mudah terhubungnya transmisi yang diakibatkan putaran mesin yang tidak tepat.

Apabila mobil kamu merasakan ciri-ciri di atas, sebaiknya segera periksa dan mengganti kampas kopling mobil dengan yang baru supaya sistem kopling pada mobil dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Adapun beberapa perawatan kopling mobil yang bisa kamu lakukan agar tetap awet, yaitu:

  • Periksa volume minyak kopling
  • Gunakan kopling dengan benar
  • Perhatikan ketinggian pedal kopling
  • Periksa jarak bebas pedal kopling
  • Jangan biarkan kopling menganggur terlalu lama
  • Hindari rembesan oli mengenai kampas kopling
  • Perhatikan tekanan pedal kopling ketika diinjak


Itulah beberapa tanda atau ciri kampas kopling sudah habis atau aus. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel